Pelatihan Koperasi Sektor Riil
Koperasi, yang sejak lama dikenal sebagai salah satu pilar ekonomi berbasis gotong royong, kini dituntut untuk semakin adaptif dalam menghadapi persaingan. Agar dapat berkembang menjadi entitas bisnis modern dan profesional, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi menjadi langkah penting. Dengan SDM yang terlatih, koperasi dapat mengelola usaha sektor riil secara lebih efektif, transparan, dan berorientasi jangka panjang.
Sebagai upaya nyata, Deputi Bidang Perkoperasian melalui Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional menyelenggarakan Pelatihan Koperasi Sektor Riil bertema “Manajemen Bisnis Koperasi Sektor Riil.” Program ini berlangsung dalam dua sesi terpisah pada November 2024, yakni di Hotel Daffam, Pekanbaru (1-4 November 2024) dan di Hotel Horison, Kendari (7-10 November 2024).
Pada pelatihan di Pekanbaru, materi disampaikan oleh para ahli yang memiliki pengalaman luas di bidang perkoperasian dan pengelolaan bisnis. Pertama, Bapak James Martua Purba membahas dasar-dasar perkoperasian, termasuk prinsip, regulasi, serta peran koperasi dalam memperkuat ekonomi daerah. Materi ini penting agar peserta tetap memahami jati diri koperasi sekaligus mengintegrasikannya ke dalam praktik bisnis modern.
Selanjutnya, M Syauqi Haris, M.Kom (CEO Narasumber.id) memaparkan manajemen keuangan koperasi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang relevan (SAK EP). Pengetahuan ini akan membantu koperasi menyusun laporan keuangan secara lebih transparan, rapi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kredibilitas koperasi di mata anggota maupun pihak eksternal.
Berikutnya, Reza Akbar Syabani menyampaikan materi tentang manajemen marketing produksi dan distribusi. Peserta diperkenalkan pada strategi pemasaran modern, pengaturan rantai pasok, hingga optimalisasi produksi. Tujuannya adalah agar koperasi mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif, memanfaatkan peluang pemasaran digital, dan memperluas jangkauan produknya.
Terakhir, Bapak Irwansyah membahas manajemen serta rencana pengembangan bisnis. Peserta dilatih menyusun visi, misi, serta strategi jangka panjang yang realistis untuk memperkuat pertumbuhan usaha koperasi. Dengan perencanaan yang matang, koperasi dapat menghadapi tantangan pasar dengan lebih percaya diri.
Sementara itu, pelatihan di Kendari mengusung tema dan tujuan serupa, namun dengan beberapa pemateri yang berbeda. Bapak James Martua Purba kembali hadir mengulang penekanan pada pentingnya pemahaman perkoperasian. Lalu, M Syauqi Haris, M.Kom pada kesempatan ini fokus pada manajemen marketing produksi dan distribusi, membekali peserta dengan keterampilan pemasaran yang relevan di era digital.
Materi manajemen keuangan di Kendari disampaikan oleh Bu Lisa Fitriyanti Akbar, memberikan sudut pandang baru tentang pengelolaan finansial yang tepat. Terakhir, Bu Ratu Aghnia menyampaikan strategi manajemen dan rencana pengembangan bisnis, membantu peserta menyusun langkah-langkah konkrit untuk memperluas usaha koperasi dengan lebih sistematis.
Dengan berbekal materi ini, koperasi diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme, transparansi, serta daya saingnya. SDM yang terlatih akan lebih siap menyusun laporan keuangan yang baik, memasarkan produk dengan tepat, serta merancang rencana bisnis jangka panjang yang berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, koperasi sektor riil tidak hanya dapat mempertahankan relevansinya di tengah persaingan, tetapi juga berkembang menjadi pilar ekonomi yang kokoh, mendukung kesejahteraan anggota, serta memperkuat struktur ekonomi nasional.