Pengertian Box Office Dalam Perfilman dan Sejarah Singkatnya
Ketika sedang membahas film, mungkin kata “box office” sering kali digunakan. Dimana film box office ini merupakan sebuah istilah yang sering disebutkan dalam film yang ditayangkan di bioskop. Lalu, apa itu box office? Nah, dalam pembahasan kali ini kami akan membahas tentang pengertian box office dan sejarah singkatnya agar lebih paham tentang apa yang dimaksud box office. Langsung saja, mari simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian Box Office
Box Office Adalah sebuah istilah yang dipergunakan untuk merujuk pada film-film yang sukses meraih keuntungan tertinggi dengan jumlah pemirsa atau penonton yang sangat banyak hanya dalam jangka waktu beberapa hari atau beberapa minggu setelah film dirilis.
Dapat pula dikatakan bahwa Box Office itu mengacu pada sebuah film yang telah menghasilkan banyak uang dengan jumlah penontonnya yang signifikan dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah perilisan film. Sebagai contoh film Box Office adalah Titanic, Avatar, dan Star Wars.
Sementara sebuah film Box Office di Indonesia dapat digambarkan secara tidak resmi sebagai sebuah film yang sukses menarik 1 juta penonton. Definisi tersebut tentunya bisa beruah seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penonton bioskop di Indonesia. Akan tetapi box office sendiri mengacu pada lebih dari sekedar jumlah penjualan tiket. Hal itu karena memiliki peran yang penting didalam bisnis perfileman yang lebih besar.
Arti Box Office
Berdasarkan penjelasan Kamus Bahasa Oxford, istilah “Box Office” itu mengacu pada sebuah kesuksesan sebuah film, permainan atau pertunjukan. Istilah tersebut mengacu kepada banyaknya jumlah penonton yang telah berhasil dicapai.
Bedasarkan penjelasan inshorts, frasa box office itu merujuk kepada salah satu dari 2 hal. Pertama, box office merupakan gerai atau kantor tempat untuk penjualan tiket film bioskop. Kedua, mengacu kepada pendapatan dari film atas kesuksesan dalam penjualan tiket bioskopnya.
Sebuah film dapat dikatakan sebagai “hit box office” itu apabila film tersebut telah berhasil mencapai mencapai tingkat penjualan tiket atau pendapatan dengan jumlah tertentu atas penjualan tiketnya. Para pecinta bioskop, sering kali memanfaatkan status ‘box office hit’ sebagai acuan ketika hendak menentukan judul apa yang mau ditontonnya.
Dalam industri perfileman Box office memiliki kontribusi yang penting, beberapa diantaranya adalah sebagai bahan evaluasi, pemahaman terhadap permintaan pasar, alat untuk pemasaran, hingga reputasi dan pengakuan.
Sejarah Penggunaan Istilah Box Office
Berdasarkan penjelasan kamus Etimologi Online, frasa “Box Office” mulai ada pada tahun 1786, hal itu kemungkinan merujuk kepada penjualan “kotak” pada bioskop. Kemudian di tahun 1904, pengertian box office berubah menjadi total tiket yang terjual.
Istilah “box office” berdasarkan inshorts berasal dari periode Elizabethan yaitu antara 1558 sampai 1603. Dimana masyarakat pada saat itu lebih drama teater. Bangku penonton dipisah menjadi beberapa bagian berdasarkan tingkat eksklusivitasnya. “Lubang” mengacu pada deretan kursi/bangku penonton pada bagian bawah. Sedangkan, penonton yang kaya atau kelas premium bisa menonton pertunjukan tersebut dari atas balkon yang terbagi menjadi beberapa “kotak” pribadi.
Untuk kursi premium, tikenya tersedia di box office yang berada di dekat pintu masuk teater. Itulah kenapa bisa disebut dengan box office. Dikarenakan harga tiket “kotak” pada saat itu jauh lebih mahal, maka penjualan menyumbang sebagian besar dari pendapatan yang diperoleh dalam teater.
Keluarga bangsawan atau keluarga terhormat biasanya akan membeli terlebih dahulu satu kotak penuh. Hingga sekarang ini, pendapatan yang diperoleh dari penjualan kursi pada bioskop dikenal sebagai koleksi box office.
Itulah penjelasan tentang pengertian box office dalam perfilman dan sejarah singkatnya, yang telah kami rangkum dari situs rakcer.id. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan kita.