Pengertian Asesmen Medis Dan Pentingnya Asesmen Medis Dalam Program Rehabilitasi
Ketergantungan atau kecanduan narkoba merupakan penykit kornis yang perlu dilakukan rehabilitasi agar bisa pulih. Cara yang tepat untuk memulihkannya adalah dengan menjalani program rehabilitasi di tempat rehabilitasi narkoba. Salah satu tempat rehabilitasi narkoba yang tepat yaitu di Ashefa Griya Pusaka. Dilansir dari situs Times Indonesia, rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka lebih mengutamakan rehabilitasi secara secara terpadu yakni rehabilitasi secara medis maupun rehabilitasi secara sosial. Dalam program rehabilitasi secara medis pasien diharuskan untuk menjalani beberapa hal salah satunya yaitu asesmen medis. Nah, apa itu asesmen medis? Lalu apa pentingnya asesmen medis dalam program rehabilitasi? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Asesmen Medis
Asesmen medis adalah metode atau tindakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai atau mengetahui kondisi pasien secara tepat akibat penyalahgunaan narkoba. Asesmen medis dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik maupun psikis kepada pasien yang dilakukan oleh seorang asesor yang telah tersertifikasi dan seorang Dokter sebagai penanggung jawabnya. Asesmen medis yang dilakukan pada pasien, biasanya dilakukan ketika sebelum atau sedang atau setelah menjalani program rehabilitasi narkoba di tempat rehabilitasi narkoba.
Dapat pula didefinisikan bahwa asesmen medis secara umum itu bisa digambarkan sebagai sebuah proses untuk memperoleh informasi tentang pasien secara komprehensif, baik itu ketika pasien memulai program, selama menjalani program, hingga telah selesai mengikuti program rehabilitasi. Dimana umumnya informasi tentang pasien tersebut digali dengan 3 macam pendekatan yaitu observasi, wawancara, dan pemeriksaan medik. Setelah hasil asesmen ini didapatkan maka selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan diagnosis serta intervensi atau rencana terapi yang akan dijalani sesuai kondisi pasien.
Pada dasarnya teknik asesmen medis berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan urin untuk mencari tahu kandungan narkoba apa yang ada dalam diri pasien disertai dengan sesi wawancara untuk menggali informasi lebih lanjut tentang riwayat penyalahgunaan narkoba. Dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien dengan riwayat penyalahgunaan narkoba bisa berbeda-beda karena hal tersebut tergantung dari apakah pasien yang diperiksa dalam tahap ketergantungan, tahap intoksikasi, atau tahap sindrom putus obat/ withdrawal. Selain itu, hasil yang diperoleh dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien juga dapat berbeda-beda karena tergantung juga dari rute penggunaan narkoba, apakah penggunananya dilakukan dengan metode diminum, dihisap, atau disuntik.
Ketika asesmen medis telah selesai dilakukan oleh tim dokter yang telah tersertifikasi, maka dapat menyimpulkan kondisi seseorang pecandu narkoba sudah ditahap mana dan selanjutnya akan menyusun rencana penatalaksanaan rehabilitasi agar bisa pulih kembali.
Pentingnya Asesmen Medis Dalam Program Rehabilitasi
Dalam program rehabilitasi, asesmen ini sangat penting dilakukan, karena melalui asesmen ini dapat digunakan untuk:
- Menilai, mengetahui kondisi suatu pasien akibat dari penyalahgunaan narkoba.
- Agar bisa menggali semua persoalan pasien terkait dengan ketergantungan narkoba yang sudah dideritanya.
- Menentukan besar masalah yang dialami oleh pasien.
- Agar bisa menilai perubahan dan perkembangan ketika sedang menjalani program rehabilitasi narkoba.
- Menentukan diagnosis serta intervensi atau rencana terapi yang sesuai untuk pasien dan untuk menentukan program atau layanan yang lebih spesifik untuk diterapkan kepada pasien atau penyalahguna atau pecandu narkoba sehingga mereka dapat kembali pulih dan bisa produktif.
Demikianlah penjelasan yang dapat kami tuliskan tentang pengertian asesmen medis dan pentingnya asesmen medis dalam program rehabilitasi. Semoga penjelasan yang telah kami tulis dalam artikel ini dapat memberikan manfaat bagi anda yang sedang mencari informasi tersebut.