Mengenal Alergi Kulit Pada Bayi
Alergi pada kulit bayi termasuk kondisi yang umum terjadi, terlebih lagi untuk bayi yang memiliki kulit sensitif. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh bayi belum sekuat orang dewasa, sehingga membuatnya lebih rentan mengalami alergi pada kulit. Untuk mengetahui apa saja kemungkinan yang bisa menjadi penyebab alergi kulit pada bayi dan cara untuk mengatasinya, simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Alergi Kulit
Alergi kulit merupakan kondisi ketika sistem imun bereaksi terhadap zat pencetus alergi (alergen) sehingga melepaskan histamin ke kulit sebagai respons terhadap masuknya alergen ke dalam tubuh yang berujung pada reaksi inflamasi. Selanjutnya, alergi bermanifestasi sebagai ruam kulit. Alergi kulit lebih sering terjadi pada seorang bayi yang memiliki kulit sensitif.
Penyebab Alergi Kulit Pada Bayi
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan timbulnya alergi kulit pada bayi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Genetik
Umumnya alergi pada bayi dipengaruhi oleh faktor genetik. Itu artinya bayi dapat berisiko mengalami alergi jika salah satu orang tuanya atau keduanya juga mempunyai alergi terhadap sesuatu, meskipun bisa saja jenis alerginya berbeda .
2. Lingkungan yang terlalu bersih
Lingkungan yang bebas kuman dan terlalu bersih justru bisa membuat sistem imun tubuh bayi tidak mempunyai kesempatan untuk mengenal dan melawan kuman. Hal tersebut dapat membuat tubuh bayi akan mengalami reaksi secara berlebihan terhadap zat yang umumnya tidak bahaya.
3. Gangguan kesehatan tertentu
Gangguan kesehatan yang dialami bayi, misalnya eksim, diduga juga dapat berisiko menyebabkan alergi terhadap makanan tertentu atau menyebabkan asma ketika telah dewasa nantinya.
4. Tidak diberikan ASI
Risiko mengalami alergi juga bisa meningkat apabila bayi tidak diberikan ASI secara rutin atau telah diberikan susu formula dan makanan sebelum usia bayi 3 atau 4 bulan. Hal tersebut dikarenakan ASI mempunyai beragam kandungan nutrisi yang bisa membentuk dan menguatkan sistem imun pada bayi.
Selain dari beberapa faktor penyebab di atas, ada juga zat atau benda yang bisa memicu alergi pada bayi, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Makanan, seperti susu, telur, kacang, ikan dan kerang
- Debu atau tungau
- Serbuk sari pohon
- Bulu binatang
- Gigitan serangga
- Jamur
- Bahan-bahan kimia, seperti pembersih atau detergen
- Obat-obatan tertentu
Gejala Alergi Kulit Pada Bayi
Bayi yang menderita alergi karena salah satu faktor penyebab di atas, dapat menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- Kulit gatal atau melepuh
- Kulit ruam atau memerah
- Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
- kulit terlihat kering dan bersisik
- terlihat ketidaknyamanan
Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Bayi
Apabila bayi telah menunjukkan gejala seperti yang disebutkan di atas, maka segera untuk membawanya ke dokter atau klinik terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dengan tepat dari dokter. Apabila hasil pemeriksaannya menunjukan bahwa bayi menderita alergi kulit, maka biasanya dokter akan memberikan obat untuk meredakan alergi pada bayi dan juga beberapa saran penanganan seperti berikut ini:
1. Menghindarkan bayi dari penmicu terjadinya alergi
Setelah dokter mengidentifikasi zat yang menjadi pemicu alergi pada bayi. Maka setelah mgentahaui pemicunya, kamu harus menghindarkan paparan zat tersebut dari bayi.
2. Menjaga kebersihan rumah
Apabila bayi mengalami alergi kulit karena debu, jamur atau tungau, maka akan disarankan untuk selalu menjaga kebersihan rumah. Adapun beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kebersihan rumah diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mencuci dan mengganti sprei bayi setidaknya sekali dalam seminggu
- Mencuci mainan anak secara rutin menggunakan air panas.
- Hindari penggunaan karpet karena bisa menjadi sarang debu atau tungau.
- Membuka jendela rumah diwaktu tertentu supaya sirkulasi udara menjadi lebih baik.
- Jangan membiarkan hewan peliharaan masuk ke kamar bayi.
3. Memberikan makanan bergizi pada bayi
Apabila memang memungkinkan, sebaiknya berikan ASI eksklusif kepada bayi setidaknya selama 6 bulan pertama semenjak kelahirannya. Hal ini bertujuan untuk menurunkan risiko alergi yang terjadi pada bayi. Akan lebih baik lagi apabila ASI masih tetap diberikan meskipun bayi telah berusia lebih dari 6 bulan.
Demikianlah penjelasan yang dapat kami tuliskan untuk mengenal alergi kulit pada bayi, semoga penjelasan yang telah kami tulis di atas dapat bermanfaat bagi kamu.