Pengertian Adaptasi dan Macam macam Adaptasi
By: Johan Supriyanto, S.Kom. - Juni 17, 2017
Pengertian adaptasi dan macam macam adaptasi – Tahukah kamu apa yang dimaksud adaptasi? Adaptasi yaitu penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Lingkungan makhlukk hidup bisa berubah-ubah untuk itu makhluk hidup harus beradaptasi agar bisa mempertahankan kehidupannya. Seringkali proses adaptasi tidak bisa diamati sebab berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Tetapi yang bisa diamati yaitu hasil adaptasi. Hasil dari adaptasi yaitu perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut hasil perubahan, adaptasi bisa dikelompokan menjadi: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi yaitu: penyesuaian struktur organ tubuh atau bentuk mekhluk hidup pada lingkungannya.
Ciri-ciri adaptasi morfologi pada hewan yaitu:
Ciri-ciri adaptasi morfologi pada hewan yaitu:
- ukuran tubuh,
- warna tubuh,
- bentuk kaki dan alat gerak yang lain,
- susunan gigi,
- bentuk paruh,
- alat pencernaan makanan.
Ciri-ciri adaptasi morfologi pada tumbuhan yaitu:
- bentuk dan ukuran daun
- struktur jaringan daun,
- struktur dan bentuk batang,
- bentuk akar,
- bentuk alat perkembangbiakan.
Di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk adaptasi morfologi yang terjadi pada beberapa makhlu hidup.
1. Tumbuhan Eceng Gondok dan Teratai
Enceng gondok dan teratai adalah tumbuhan yang hidupnya di air. Kedua tumbuhan tersebut mempunyai daun tipis serta lebar. Enceng gondok bisa terapung di peermukaan air. Enceng gondok bisa terapung dalam ari sebab memiliki tankai daun yang menggembung yang berisi udara. Rongga udara tersebut selain untuk pengapungan juga mempunyai fungsi untuk pertukaran gas dan untuk bernapas. Jika tumbuhan teratai memiliki akar yang melekat di dasar perairan, dan daunnya mengapung pada permukaan air. Tangkai daunnya berongga.
2. Tumbuhan Kaktus
Kaktus merupakan tumbuhan yang hidupnya di daerah yang kurang air. Karena itulah bentuk adaptasi yang terjadi pada katus tidak sama dengan enceng gonsok dan teratai. Kaktus memiliki sistem akar yang tumbuh menyebar dan panjang sehingga bisa menyerap air. Batang kaktus dapat berfungsi untuk menyimpan air dan bentuk daun yang berduri berfungsi untuk mengurangi penguapan agar lebih hemat air.
3. Paruh Burung
Paruh burung bentuknya bermacam-macam tergantung dari cara hidupnya dan jenis makanannya. Sebagai contoh pada burung elang paruhnya besar, kuat serta runcing di bagian ujungnya berfungsi untuk merobek daging yang dimakannya.
Bentuk paruh bebek lebar dan pipih. Dengan bentuk paruh yang seperti itu maka dapat dengan mudah untuk menjaring makanan yang ada di air. Contoh yang lain, paruh burung kakak tua, bentuknya pendek, melengkung tetapi kuat. Paruh dengan bentuk seperti ini sesuai dengan apa yang dimakannya yaitu untuk memecah biji-bijian yang akan dimakan.
4. Kaki Burung
Ada bermacam-macam bentuk kaki kelompok burung, bentuknya tergantung dari cara hidupnya. Contohnya: Itik memiliki selaput yang menghubungkan kaki dengan jari-jarinya. Bentuk kaki dengan selaput seperti inilah yang sesuai dengan lingkungan hidupnya yang ada di air. Fungsi kaki berselaput pada itik yaitu agar lebih mudah untuk berenang dan berjalan pada tanah yang ada lumpurnya.
Contoh yang lain yaitu burung pelatuk, kakinya mempunyai 4 jari. 2 jari kaki menghadap ke arah depan dan 2 jari yang lain menghadap ke arah belakang. Kaki dengan bentuk seperti inilah yang dapat membuat burung pelatuk bisa memanjat pohon dengan tegak lurus dan cepat.
5. Mulut Serangga
Ada bermacam-macam bentuk mulut serangga. Bentuk-bentuk mulut serangga tersebut adalah hasil dari adaptasi pada jenis makanan yang dimakan serangga. Serangga yang penghisap tidak memiliki rahang namun memiliki alat hisap. Menurut jenis makanannya.mulut serangga dikelompokan menjadi 4 tipe yaitu:
1. Tumbuhan Eceng Gondok dan Teratai
Enceng gondok dan teratai adalah tumbuhan yang hidupnya di air. Kedua tumbuhan tersebut mempunyai daun tipis serta lebar. Enceng gondok bisa terapung di peermukaan air. Enceng gondok bisa terapung dalam ari sebab memiliki tankai daun yang menggembung yang berisi udara. Rongga udara tersebut selain untuk pengapungan juga mempunyai fungsi untuk pertukaran gas dan untuk bernapas. Jika tumbuhan teratai memiliki akar yang melekat di dasar perairan, dan daunnya mengapung pada permukaan air. Tangkai daunnya berongga.
2. Tumbuhan Kaktus
Kaktus merupakan tumbuhan yang hidupnya di daerah yang kurang air. Karena itulah bentuk adaptasi yang terjadi pada katus tidak sama dengan enceng gonsok dan teratai. Kaktus memiliki sistem akar yang tumbuh menyebar dan panjang sehingga bisa menyerap air. Batang kaktus dapat berfungsi untuk menyimpan air dan bentuk daun yang berduri berfungsi untuk mengurangi penguapan agar lebih hemat air.
3. Paruh Burung
Paruh burung bentuknya bermacam-macam tergantung dari cara hidupnya dan jenis makanannya. Sebagai contoh pada burung elang paruhnya besar, kuat serta runcing di bagian ujungnya berfungsi untuk merobek daging yang dimakannya.
Bentuk paruh bebek lebar dan pipih. Dengan bentuk paruh yang seperti itu maka dapat dengan mudah untuk menjaring makanan yang ada di air. Contoh yang lain, paruh burung kakak tua, bentuknya pendek, melengkung tetapi kuat. Paruh dengan bentuk seperti ini sesuai dengan apa yang dimakannya yaitu untuk memecah biji-bijian yang akan dimakan.
4. Kaki Burung
Ada bermacam-macam bentuk kaki kelompok burung, bentuknya tergantung dari cara hidupnya. Contohnya: Itik memiliki selaput yang menghubungkan kaki dengan jari-jarinya. Bentuk kaki dengan selaput seperti inilah yang sesuai dengan lingkungan hidupnya yang ada di air. Fungsi kaki berselaput pada itik yaitu agar lebih mudah untuk berenang dan berjalan pada tanah yang ada lumpurnya.
Contoh yang lain yaitu burung pelatuk, kakinya mempunyai 4 jari. 2 jari kaki menghadap ke arah depan dan 2 jari yang lain menghadap ke arah belakang. Kaki dengan bentuk seperti inilah yang dapat membuat burung pelatuk bisa memanjat pohon dengan tegak lurus dan cepat.
5. Mulut Serangga
Ada bermacam-macam bentuk mulut serangga. Bentuk-bentuk mulut serangga tersebut adalah hasil dari adaptasi pada jenis makanan yang dimakan serangga. Serangga yang penghisap tidak memiliki rahang namun memiliki alat hisap. Menurut jenis makanannya.mulut serangga dikelompokan menjadi 4 tipe yaitu:
- Mulut penghisap contohnya: kupu-kupu
- Mulut penusuk penghisap, contohnya: nyamuk
- Mlulut penjilat contohnya: lalat
- Mulut pengigit pengunyah, contohnya belalang
Dari beberapa bentuk adaptasi morfologi tersebut masih ada bentuk lain. Contohnya, hewan-hewan yang hidupnya ada di daerah dingin mempunyai bulu tebal yang fungsinya dapat melindungi tubuh dari dinginnya suhu udara di lingkungannya. Bentuk gigi kucing tidak sama dengan gigi kambing karena makanan yang mereka makan tidak sama kucing makan daging dan kambing makan tumbuhan.
Adaptasi Fisiologi
Dalam tubuh makhluk hidup proses fisiologi disesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri itu adalah hasil perubahan sedikit-demi sedikit dalam waktu yang lama. Proses penyesuaian diri juga bisa berlangsung dengan cepat. Di bawah ini merupakan beberapa contoh adaptasi fisiologi makhluk hidup yang terjadi.
1. Penyesuaian terhadap Kadar Oksigen
Apabila orang yang terbiasa hidup di pantai pindah ke daerah pegunungan tinggi (contohnya ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut), maka perubahan fisiologi di tubuh tersebut akan terjadi. Awalnya pernapasan menjadi lebih cepat yang merupakan upaya tubuh dalam mencukupi kebutuhan oksigen. Hal itu karena kadar oksigen yang ada di udara pegunungan lebih rendah dibanding dengan kadar oksigen yang terdapat di daerah pantai. Dalam kurun waktu yang lama, kondisi seperti ini akan teratasi dengan semakin meningkatnya jumlah butir sel eritrosit/ darah merah yang ada dalam tubuh. Eritrosit adalah bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen.
2. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya
Apabila kita ada di ruangan yang gelap, maka pupil mata akan terbuka lebih lebar. Dan sebaliknya apabila kita ada di ruang yang terlihat terang, maka pupil mata akan menjadi sempit. Upaya pelebaran atau penyempitan mata adalah adaptasi mata untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Sinar yang intensitasnya atau kekuatannya tinggi bisa mengganggu bahkan merusak sistem kerja mata. Begitu sebaliknya, apabila sinar yang masuk kurang atau terlalu lembah, maka mata sulit untuk dapat melihat. Dalam proses melihat melibatkan beberapa proses fisiologi. Maksudnya, upaya mata kita mengatur seberapa besar sinar yang masuk lewat pupil adalah proses adaptasi fisiologi. Bentuk adaptasi sepeerti ini adalah contoh adaptasi yang bersifat reveksibel.
3. Penyesuaian terhadap Kadar Garam
Ikan yang hidup di air laut mengeluarkan urin yang lebih pekat daripada ikan yang hidup di air tawar. Hal tersebut dikarenakan air laut mempunyai kadar garam yang lebih tinggi dari pada air tawar. Karena kadar garam di air laut tinggi maka ikan yang hidup di laut kekurangan air. Karena ikan laut kekurangan air, ikan haus dan meminum banyak air laut. Hal itu akan menyebabkan kadar garam dalam darahnya menjadi pekat/ tinggi. Agar kepekatan cairan tubuh ikan tersebut berkurang, maka ikan tersebut mengeluarkan urin yang pekat pula. Agar seimbang banyaknya air yang keluar dari tubuhnya ikan laut hanya mengeluarkan urin dengan jumlah yang sedikit.
Begitu sebaliknya dengan yang terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan yang terdapat di lingkungan lebih encer dibanding cairan dalam tubuh ikan, air dari lingkungan secara otomatis masuk ke dalam tubuh ikan. Agar keseimbangan osmotik dan ion lebih teratur makan ikan merangsang menyerap garam (NaC1). Untuk membuang air yang berlebih dalam tubuh ikan air tawar, ikan air tawar tersebut mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa seperti ini adalah peristiwa adaptasi fisiologi ikan pada lingkungan hidupnya.
1. Penyesuaian terhadap Kadar Oksigen
Apabila orang yang terbiasa hidup di pantai pindah ke daerah pegunungan tinggi (contohnya ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut), maka perubahan fisiologi di tubuh tersebut akan terjadi. Awalnya pernapasan menjadi lebih cepat yang merupakan upaya tubuh dalam mencukupi kebutuhan oksigen. Hal itu karena kadar oksigen yang ada di udara pegunungan lebih rendah dibanding dengan kadar oksigen yang terdapat di daerah pantai. Dalam kurun waktu yang lama, kondisi seperti ini akan teratasi dengan semakin meningkatnya jumlah butir sel eritrosit/ darah merah yang ada dalam tubuh. Eritrosit adalah bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen.
2. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya
Apabila kita ada di ruangan yang gelap, maka pupil mata akan terbuka lebih lebar. Dan sebaliknya apabila kita ada di ruang yang terlihat terang, maka pupil mata akan menjadi sempit. Upaya pelebaran atau penyempitan mata adalah adaptasi mata untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Sinar yang intensitasnya atau kekuatannya tinggi bisa mengganggu bahkan merusak sistem kerja mata. Begitu sebaliknya, apabila sinar yang masuk kurang atau terlalu lembah, maka mata sulit untuk dapat melihat. Dalam proses melihat melibatkan beberapa proses fisiologi. Maksudnya, upaya mata kita mengatur seberapa besar sinar yang masuk lewat pupil adalah proses adaptasi fisiologi. Bentuk adaptasi sepeerti ini adalah contoh adaptasi yang bersifat reveksibel.
3. Penyesuaian terhadap Kadar Garam
Ikan yang hidup di air laut mengeluarkan urin yang lebih pekat daripada ikan yang hidup di air tawar. Hal tersebut dikarenakan air laut mempunyai kadar garam yang lebih tinggi dari pada air tawar. Karena kadar garam di air laut tinggi maka ikan yang hidup di laut kekurangan air. Karena ikan laut kekurangan air, ikan haus dan meminum banyak air laut. Hal itu akan menyebabkan kadar garam dalam darahnya menjadi pekat/ tinggi. Agar kepekatan cairan tubuh ikan tersebut berkurang, maka ikan tersebut mengeluarkan urin yang pekat pula. Agar seimbang banyaknya air yang keluar dari tubuhnya ikan laut hanya mengeluarkan urin dengan jumlah yang sedikit.
Begitu sebaliknya dengan yang terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan yang terdapat di lingkungan lebih encer dibanding cairan dalam tubuh ikan, air dari lingkungan secara otomatis masuk ke dalam tubuh ikan. Agar keseimbangan osmotik dan ion lebih teratur makan ikan merangsang menyerap garam (NaC1). Untuk membuang air yang berlebih dalam tubuh ikan air tawar, ikan air tawar tersebut mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa seperti ini adalah peristiwa adaptasi fisiologi ikan pada lingkungan hidupnya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang berkaitan erat dengan perilaku makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Di bawah ini akan kami uraikan contoh-contoh adaptasi tingkah laku yang ada pada makhluk hidup.
1. Predator
Umumnya hewan-hewan karnivor/ predator dapat bergerak dengan cepat. Kenapa seperti itu? Karena hewan-hewan predator harus bergerak dengan cepat untuk mengejar dan menangkap mangsanya.
2. Rayap
Dalam usus rayap ada Flagellata yang menghasilkan enzim selulase berguna mencerna selulosa. Karena itulah anak-anak rayap yang baru saja menetas akan menjilat bagian dubur dari induknya agar memperoleh Flagellata. Pada rayap dewasa yang berganti kulit memakan lagi kulit yang terkelupas untuk memperoleh flagellata. Tingkah laku rayap yang seperti ini adalah bentuk dari adaptasi tingkahlaku rayap.
3. Paus
Sebenarnya paus bukanlah seekor ikan, tetapi hewan menyusui yang hidupnya di air. Untuk bernapas Paus menggunakan paru-paru, sehingga paus untuk dapat bernapas harus menyembul ke permukaan air. Ketika paus muncul ke permukaan air, paus mengeluarkan sisa-sisa pernapasan dan menghirup udara untuk disimpan di dalam paru-paru ketika menyelam ke dalam air.
Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan yang lainnya yaitu ikan munjair mamasukan anaknya dalam mulut untuk melindunginya agar tidak diganggu hewan lain, bunyi nyaring dari serangga untuk dapat memikat pasangannya, ular menjulur-julurkan lidahnya agar mengenali bau yang akan dimangsa.
4. Kucing
Biasanya kucing mengincar mangsanya, seperti kadal, tikus, cecak atau yang lainnya, dengan cara mendekam. Ketika mangsanya mendekat dan sudah lengah, maka kucing akan loncat menerkam mangsanya. perilaku kucing yang seperti ini adalah untuk hemat energi. Peristiwa seperti ini adalah adaptasi tingkah laku pada kucing.
5. Tumbuhan
Beberapa tumbuhan menunjukan adaptasi tingkah laku yang ada dalam hidupnya. Contohnya, daun tumbuhan putri malu atau mimosa mudica yang jika disentuh akan daunnya akan menutup. Hal seperti itu adalah bentuk adaptasi yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan hewan. Dengan bentuk daun yang menutup, maka hewan herbovora akan kesulitan untuk membedakan antara daun dan ranting yang berduri. Ada juga tingkah laku tumbuhan yang membelokan tubuhnya ke arah datangnya cahaya matahari (tingkah laku pada pengaruh cahaya).
Semoga artikel dari kami tentang Pengertian adaptasi dan macam macam adaptasi tersebut dapat bermanfaat.
1. Predator
Umumnya hewan-hewan karnivor/ predator dapat bergerak dengan cepat. Kenapa seperti itu? Karena hewan-hewan predator harus bergerak dengan cepat untuk mengejar dan menangkap mangsanya.
2. Rayap
Dalam usus rayap ada Flagellata yang menghasilkan enzim selulase berguna mencerna selulosa. Karena itulah anak-anak rayap yang baru saja menetas akan menjilat bagian dubur dari induknya agar memperoleh Flagellata. Pada rayap dewasa yang berganti kulit memakan lagi kulit yang terkelupas untuk memperoleh flagellata. Tingkah laku rayap yang seperti ini adalah bentuk dari adaptasi tingkahlaku rayap.
3. Paus
Sebenarnya paus bukanlah seekor ikan, tetapi hewan menyusui yang hidupnya di air. Untuk bernapas Paus menggunakan paru-paru, sehingga paus untuk dapat bernapas harus menyembul ke permukaan air. Ketika paus muncul ke permukaan air, paus mengeluarkan sisa-sisa pernapasan dan menghirup udara untuk disimpan di dalam paru-paru ketika menyelam ke dalam air.
Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan yang lainnya yaitu ikan munjair mamasukan anaknya dalam mulut untuk melindunginya agar tidak diganggu hewan lain, bunyi nyaring dari serangga untuk dapat memikat pasangannya, ular menjulur-julurkan lidahnya agar mengenali bau yang akan dimangsa.
4. Kucing
Biasanya kucing mengincar mangsanya, seperti kadal, tikus, cecak atau yang lainnya, dengan cara mendekam. Ketika mangsanya mendekat dan sudah lengah, maka kucing akan loncat menerkam mangsanya. perilaku kucing yang seperti ini adalah untuk hemat energi. Peristiwa seperti ini adalah adaptasi tingkah laku pada kucing.
5. Tumbuhan
Beberapa tumbuhan menunjukan adaptasi tingkah laku yang ada dalam hidupnya. Contohnya, daun tumbuhan putri malu atau mimosa mudica yang jika disentuh akan daunnya akan menutup. Hal seperti itu adalah bentuk adaptasi yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan hewan. Dengan bentuk daun yang menutup, maka hewan herbovora akan kesulitan untuk membedakan antara daun dan ranting yang berduri. Ada juga tingkah laku tumbuhan yang membelokan tubuhnya ke arah datangnya cahaya matahari (tingkah laku pada pengaruh cahaya).
Semoga artikel dari kami tentang Pengertian adaptasi dan macam macam adaptasi tersebut dapat bermanfaat.