Pengertian Senyawa anorganik biner
By: Johan Supriyanto, S.Kom. - September 11, 2013
Pengertian Senyawa anorganik biner – Senyawa anorganik biner adalah/ Senyawa anorganik biner yaitu/ Senyawa anorganik biner merupakan/ yang dimaksud Senyawa anorganik biner/ arti Senyawa anorganik biner/ definisi Senyawa anorganik biner.
Senyawa anorganik biner adalah senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur.
Senyawa anorganik biner dibedakan sebagai berikut:
a. Senyawa biner yang terdiri atas atom-atom nonlogam.
Rumus kimia senyawa biner nonlogam-nonlogam dapat ditulis kan berdasarkan urutan sebagai berikut:
Unsur Penulisan Rumus Kimia Senyawa Biner
Unsur
|
B
|
Si
|
C
|
Sb
|
As
|
P
|
N
|
H
|
Te
|
Se
|
S
|
I
|
Br
|
Cl
|
O
|
F
|
Urutan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
1. Karbon dioksida, terdiri atas 2 unsur C dan 2 unsur O.
Rumus kimianya adalah CO2 bukan O2C karena C(3) lebih dahulu daripada O(15).
2. Amonia, terdiri atas 1 unsur N dan 3 unsur H.
Rumus kimianya adalah NH3 bukan H3N karena urutan N (7) lebih dahulu dari pada H (8).
3. Air, terdiri atas 2 unsur H dan 1 unsur O.
Rumus kimianya addalah H2O bukan OH2 karena urutan unsure H (8) lebih dahulu daripada O (15).
Nama senyawa biner nonlogam-nonlogam adalah rangkaian nama dari kedua unsure ditambah dengan akhiran –ida pada unsur kedua. Hal ini dapat berlaku bagi nama senyawa yang telah dikenal sebagai unsur atau lebih dari satu jenis senyawa, maka nama senyawa dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. Indeks satu pada unsur pertama tidak perlu disebutkan.
Nama angka indeks sebagai berikut:
Rumus kimianya adalah CO2 bukan O2C karena C(3) lebih dahulu daripada O(15).
2. Amonia, terdiri atas 1 unsur N dan 3 unsur H.
Rumus kimianya adalah NH3 bukan H3N karena urutan N (7) lebih dahulu dari pada H (8).
3. Air, terdiri atas 2 unsur H dan 1 unsur O.
Rumus kimianya addalah H2O bukan OH2 karena urutan unsure H (8) lebih dahulu daripada O (15).
Nama senyawa biner nonlogam-nonlogam adalah rangkaian nama dari kedua unsure ditambah dengan akhiran –ida pada unsur kedua. Hal ini dapat berlaku bagi nama senyawa yang telah dikenal sebagai unsur atau lebih dari satu jenis senyawa, maka nama senyawa dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. Indeks satu pada unsur pertama tidak perlu disebutkan.
Nama angka indeks sebagai berikut:
1= mono
2= di
3= tri
4= tera
5= penta
|
6= heks
7= hepta
8= okta
9= nona
10= deka
|
Rumus kimia dan senyawa kimia
Catatan:
- Awalan mono – tidak berlaku untuk atom yang berbeda di awal rumus kimia senyawa. Contoh CO, bukan monokarbon monoksida, tetapi karbon monoksida.
- Nama senyawa yang sudah lazim, seperti air (H2O) dan ammonia (NH3) tidak perlu diganti menjadi di hydrogen.
b. Senyawa biner yang terdiri dari logam mempunyai satu macam bilangan oksidasi da nonlogam, penamaan disebutkan logam (kation) + nonlogam (anion) berakhiran –ida.
Nama dan simbol kation dan Anion
- Awalan mono – tidak berlaku untuk atom yang berbeda di awal rumus kimia senyawa. Contoh CO, bukan monokarbon monoksida, tetapi karbon monoksida.
- Nama senyawa yang sudah lazim, seperti air (H2O) dan ammonia (NH3) tidak perlu diganti menjadi di hydrogen.
b. Senyawa biner yang terdiri dari logam mempunyai satu macam bilangan oksidasi da nonlogam, penamaan disebutkan logam (kation) + nonlogam (anion) berakhiran –ida.
Nama dan simbol kation dan Anion
c. Senyawa biner yang terdiri dari logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi, penamaan disebutkan nama logam + (bilangan oksidasi) + nonlogam berakhiran –ida.
Contoh:
Contoh:
FeS= Besi
(II) sulfida
Fe2S3=
Besi (III) sulfida
HgCl= Raksa
(I) klorida
HgCl2= Raksa
(II) klorida
Cul= Tembaga
(I) iodida
Cul2= Tembaga
(II) iodide
CrCl2= Kromium
(II) klorida
CrCl3= Kromium
(III) klorida
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan mengenai Pengertian Senyawa anorganik biner, semoga bermanfaat.