Pengertian Gross Profit Margin, Cara Menghitung, Contoh, dan Karakteristik Penilaiannya
Pengertian gross profit margin – Dalam sebuah laporan keuangan kadang ada istilah Gross Profit Margin. Nah, apa itu gross profit margin? Sudah tahukah kamu dengan apa yang dimaksud gross profit margin? Jika kamu belum tahu tentang apa yang dimaksud dengan gross profit margin, maka kamu bisa menyimak penjelasan dalam artikel ini karena di sini kami akan menjelaskan tentang definisi gross profit margin atau pengertian gross profit margin dan rumusnya. Di sini selain menjelaskan tentang arti kata gross profit margin secara umum, juga kami berikan beberapa pengertian gross profit margin menurut para ahli. Tak hanya itu saja di sini juga kami jelaskan tentang cara menghitung gross profit margin.
Pengertian gross profit margin
Gross profit margin (margin laba kotor) merupakan perbandingan antara penjual bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Atau Gross Profit Margin adalah rasio profitabilitas yang dipakai untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan penjualan. Di sini Gross Profit yang dimaksud yaitu pendapatan penjualan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Biaya yang termasuk dalam Harga Pookok Penjualan (HPP) atau Cost to Goods Sold (CGS) tersebut diantaranya yaitu bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan pembuatan produk. Jadi Gross Profit Margin digunakan perusahaan untuk mengukur sampai seberapa efisien perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerjanya dalam memproduksi dan melakukan penjualan produk untuk mendapatkan keuntungan.
Gross Profit Margin merupakan sebuah indikator penting karena bisa memberikan suatu informasi kepada Manajemen maupun Investor mengenai seberapa besar keuntungan dari kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan tanpa perlu memperhitungkan biaya tidak langsung. Gross Profit Margin ini juga bisa memberikan sebuah wawasan kepada para investor tentang tingkat kesehatan perusahaan yang sesungguhnya.
Pengertian Gross Profit Margin Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah definisi gross profit margin menurut para ahli:
- Pengertian gross profit margin menurut Sawir (2009 : 18) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian harga pokok ataupun biaya produksi, mengindikasikan kemampuan suatu perusahaan untuk berproduksi dengan efisien.
- Pengertian gross profit margin menurut Mamduh dan Halim (2009 : 83) adalah kemampuan efisiensi melakukan produksi dan kemampuan penjualan suatu perusahaan.
- Pengertian gross profit margin menurut Syamsuddin (2009 : 61) yaitu persentasi laba kotor apabila dibandingkan dengan pencapaian sales. Kondisi operasi perusahaan akan terindikasi baik apabila besarnya gross profit margin semakin baik, hal tersebut membuktikan kalau jumlah harga pokok penjualan cenderung lebih rendah apabila dibandingkan dengan harga sales, begitu juga sebaliknya, apabila semakin rendah gross profit margin maka akan berpengaruh pada semakin kurang baiknya operasi perusahaan.
- Pengertian gross profit margin menurut Munawir (2010 : 99) adalah sebuah rasio atau perimbangan antara laba kotor (gross profit) yang didapat perusahaan dengan tingkat penjualan yang diraih pada periode yang sama.
- Pengertian gross profit margin menurut Werner R. Muhardi (2013 : 63) yaitu gambaran persentase laba kotor yang dihasilkan oleh setiap pendapatan perusahaan, sehingga apabila semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik juga operasional perusahaan.
Cara Menghitung Gross Profit Margin
Rumus Gross Profit Margin atau marjin laba kotor adalah sebagai berikut ini.
Untuk memperoleh marjin laba kotor, kita terlebih dahulu harus mendapatkan hasil laba kotornya. Laba kotor atau gross profit merupakan total pendapatan penjualan dikurangi harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold).
Laba Kotor (Gross Profit) = Pendapatan Penjualan (Sales Revenue) - Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Sesudah memperoh Laba Kotor (Gross Profit), maka selanjutnya yaitu membagikan Laba kotor (Gross Profit) dengan total pendapatan Penjualan (Sales Revenue).
Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) = Laba kotor (Gross Profit) - pendapatan Penjualan (Sales Revenue)
Penjelasan:
Harga Pokok penjualan (Cost of Goods Sold) adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk bisa memproduksi barang yang dijual atau harga yang diperoleh dari barang yang dijual. Biaya-biaya pembentuk harga pokok penjualan yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead.
Pendapatan penjualan (Sales Revenue) merupakan jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan produk maupun jasa kepada para pelanggannya.
Contoh Gross Profit Margin
Contoh perhitungan gross profit margin berikut ini bisa dijadikan sebagai contoh analisis gross profit margin.
PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu. Total penjualan sepatu di tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 400.000.000, sedangkan harga pokok penjualan yaitu sebesar Rp. 150.000.000. Berapa besarnya Gross Profit Margin ?
Diketahui:
Pendapatan penjualan= Rp. 400.000.000
Harga pokok penjualan= Rp. 150.000.000
Ditanya:
Gross Profit Margin?
Jawab:
Menghitung Gross Profit (laba kotor)
Gross Profit = Pendapatan penjualan - Harga pokok penjualan
Gross Profit = Rp. 400.000.000 – Rp. 150.000.000
Gross Profit = Rp. 250.000.000
Menghitung Gross Profit Margin (marjin laba kotor)
Gross Profit Margin = Laba kotor : Pendapatan penjualan
Gross Profit Margin = Rp. 250.000.000 : Rp. 400.000.000
Gross Profit Margin = 62,5%
Persentase Grosss Profit margin menunjukan kalau PT. XYZ mempunyai 62,5% dari pendapatan yang tersisa sesudah membayar biaya langsung yang terkait dengan produksi sepatu (Harga pokok penjualan sepatu). Laba kotor sebesar Rp. 250.000.000 adalah uang tersisa yang bisa dipakai untuk membayar biaya operasional, pajak, bunga, pembayaran dividen, pembayaran hutang dan kepentingan lainnya.
Kriteria Penilaian Gross Profit Margin
Perusahaan yang mempunyai gross profit margin yang tinggi itu menunjukan kalau perusahaan itu mampu untuk menjalankan produksinya dengan efisien hal tersebut dikarenakan harga pokok penjualannya yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi gross profit marginnya maka semakin baik keadaan operasi perusahaannya. Begitu pula sebaliknya jika gross profit marginnya yang rendah maka mengindikasikan kalau perusahaan kurang mampu untuk bisa mengendalikan biaya produksi dan harga pokok penjualannya. Jadi apabila semakin rendah gross profit marginnya maka semakin kurang baik keadaan operasi perusahaannya.
Itulah yang dapat kami jelaskan tentang pengertian gross profit margin. Semoga yang kami jelaskan dalam blog temukan pengertian ini dapat memberikan manfaat bagi anda.